
EKSPOST.COM – PAUD TERPADU QURROTA A’YUN dibawah naungan YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM HIDAYATULLAH didampingi Ketua Komisi II DPRD MUKOMUKO Mengenalkan kegiatan Manasik Haji di Desa Medan Jaya, Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Minggu (26/2/2023).
Pantauan awak media, Kegiatan pelatihan Manasik Haji ini, diikuti oleh sebanyak 1.144 peserta terdiri dari Siswa -siswi dan orang tua Siswa -siswi dari Lembaga Pendidikan TK, SD, SMP, MAN, dan Majlis Ta’Lim berasal dari tiga Kecamatan, yakni Kecamatan Ipuh, Malindeman, dan Air Rami.
Tampak peserta didik berpakaian layaknya jemaah haji di Mekkah serta mengikuti tahapan-tahapan dalam pelaksanaan ibadah haji. Anak-anak dan para orang tua dan para pembina serta para guru yang mendampingi anak didik tersebut, tampak antusias mengikuti latihan manasik haji yang dipandu langsung oleh tim pelatihan manasik haji tersebut.
Prosesi pelaksanaan pelatihan manasik haji ini, dilaksanakan di dua lokasi, yakni di balai pertemuan depan kantor Polsek Mukomuko Selatan tepatnya di samping kantor Koramil 428 -02/Ipuh, dan di lapangan Desa Medan Jaya di depan Puskesmas Ipuh.
Rangkaian diawali dengan pertemuan di balai pertemuan samping Koramil -02/ Ipuh. Peserta anak didik yang tampak berpakaian rapi serba putih. Mereka berbaris berkelompok dari lembaga masing -masing didampingi oleh orang tua, mendengarkan arahan dari panitia penyelenggara.
Tampak, dari salah satu peserta anak didik membaca niat haji, setelah itu dilanjutkan dengan membaca kalimah Talbiyah oleh Ustadz Tunggang Siregar, lalu panitia menyampaikan arahan kepada para jemaah haji.
Usai mendapatkan arahan tentang manasik haji dari para panitia dan pembina, peserta anak didik kemudian berjalan kaki beriringan dengan tertib dari balai menuju lapangan Medan Jaya. Di lapangan Desa Medan Jaya, para jemaah haji yakni peserta anak-anak didik melaksanakan tahapan manasik haji dari awal hingga selesai.
Beberapa tahapan yang dilaksanakan oleh anak-anak di antaranya tawaf mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali). Kemudian melaksanakan sa’i (berlari-lari kecil bolak-balik 7 kali dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah dan sebaliknya) dan melontar atau melempar umrah.
Kegiatan ini, dihadiri oleh Anggota DPRD Ketua Panitia kegiatan, Eli Sahni, S.Pd, Ketua Yayasan Pendidikan Islam Hidayatullah, H. Rahmat Naharyanto, S.KM, ketua DPD Hidayatullah Mukomuko, Anwar Sururi, S.Pd.I, Pengawas Yayasan Pendidikan Islam Hidayatullah Ipuh, H.Ashuri, A.MD, Ustad Tunggang Siregar, Danramil 420 -02 Ipuh, Kapten Inf. Afrian, S.AP, Kapolsek Mukomuko Selatan, Iptu Firman Syaputra, SH, PJ. Camat Ipuh, Buyung Andri, S.Sos.
Turut hadir sebagai Pembina, pengurus dan Guru dari masing- masing lembaga pendidikan TK, SD, SMP, MAN, Majlis Ta’Lim sebanyak 118 orang.
Siti Rukayah, selaku Kepala TK Qurrota A’yun sekaligus Panitia Manasik Haji, Kepada awak media ini, menyampaikan, seluruh guru agama di berbagai sekolah di Kabupaten Mukomuko menyambut antusias sekali kegiatan ini.
Apa lagi sebut Siti Rukayah, untuk anak SMP IT, MTs, MAN yang memang ada Mapel (mata pelajaran) manasik haji, disinilah mereka bisa praktek langsung memperagakan tahapan -tahapan manasik haji sesuai dengan rukun-rukunnya.
“Melalui Kegiatan Manasik Haji, Kita Tanamkan Nilai -Nilai Islam Sejak Dini, Untuk Mewujudkan Indonesia Berakhlak Mulia,” Papar Rukayah.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Mukomuko, Wisnu Hadi, saat diminta tanggapannya terkait pelatihan manasik haji ini, mengapresiasi tinggi kepada pihak penyelenggara dalam hal ini, Yayasan Pendidikan Islam Hidayatullah yang ada di Kabupaten Mukomuko, karena kegiatan seperti ini, yang memang biasa dilakukan setiap tahun namun, sempat terhenti beberapa tahun karena Pandemi Covid -19.
“Tapi Alhamdulillah, tahun ini kembali dilaksanakan,” tutur Wisnu Hadi.
Pria terbaik Kabupaten Mukomuko ini juga mengatakan, dengan adanya kegiatan Manasik Haji yang diikuti peserta anak usia dini, akan membantu pihak dari Kementerian Agama dalam mengenalkan kepada anak usia dini bagaimana cara berhaji.
“Selain itu, juga mengedukasi kepada anak didik usia dini tentang pentingnya rukun Islam yang ke lima yaitu, menunaikan ibadah haji,” ujar Putra terbaik Kabupaten Mukomuko ini.
Bukan itu saja lanjut Pria terbaik kelahiran Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko ini, kegiatan- kegiatan seperti ini, diharapkan mendapat support dari Pemerintah Daerah bekerjasama dengan Kementerian Agama dan menjadi agenda tahunan di Kabupaten Mukomuko.
“Harapannya, dengan adanya kegiatan -kegiatan ini, kita memasyarakatkan Islam menuju masyarakat yang religius serta bertakwa kepada Allah SWT.” Pungkas Wisnu Hadi yang terkenal ramah dan bermasyarakat ini.
Ketua ¹DPD Hidayatullah Mukomuko, Anwar Sururi, S.Pd.I, saat dikonfirmasi awak media ini menyebutkan, bahwa latihan manasik haji bagi anak usia dini, dilakukan agar mereka bisa mengenal pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan rukun-rukunnya. Kata Anwar, pada saat kegiatan pelatihan Manasik Haji ini, para Siswa-siswi diperkenalkan dan dilatih serta praktek langsung terkait tata cara pelaksanaan ibadah haji.
“Misalnya, rukun haji, persyaratan, wajib, sunah, maupun hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama dalam waktu pelaksanaan ibadah haji. Selain itu, para peserta Siswa- siswi juga akan belajar bagaimana cara untuk melakukan praktik tawaf, sa’i, wukuf, lempar jumrah, dan prosesi ibadah lainnya dengan kondisi yang dibuat mirip dengan keadaan di tanah suci,” jelas Anwar Sururi, S.Pd.I.
Anwar Sururi, S.Pd.I menambahkan, manasik haji perlu dilaksanakan guna memberikan pemahaman kepada setiap calon jamaah haji tentang tujuan utama keberangkatan mereka ke tanah suci.
“Manasik haji sangat bermanfaat bagi para anak didik usia dini, karena jelas Anwar, setelah melaksanakan manasik haji, para peserta akan dapat memahami apa saja yang harus dilakukan pada saat melakukan ibadah haji nantinya. Selain itu Para calon jamaah haji juga nantinya akan mempelajari budaya, bahasa, dan kondisi alam di Arab Saudi,” tambah Anwar.
Menurut Anwar, melalui pelatihan Manasik Haji, peserta anak didik akan dipraktekkan beberapa pedoman umum Umrah dan Haji yang harus diketahui oleh para calon jamaah ketika berada di Madinah dan Mekkah yang ingin melakukan Ibadah Haji atau Umrah.
“Misalnya, apa yang tidak kita terapkan di Tanah Air, sebaiknya harus dilakukan di Tanah Suci seperti menjaga kesopanan terhadap orang lain yang datang dari berbagai negara. Hal ini juga diajarkan kepada peserta Siswa -siswi,” Imbuh Anwar.
Dalam kesempatan ini, H.Ashuri, A.MD, selaku pengawas Yayasan Pendidikan Islam Hidayatullah Ipuh, pada saat diwawancarai awak media ekspost.com menerangkan, urutan manasik haji yang merupakan praktik pelaksanaan ibadah haji sesuai rukun-rukunnya.
Dijelaskan oleh H.Ashuri, A.MD, calon jemaah haji sebelum berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji, penting sekali terlebih dahulu mengikuti latihan tata cara pelaksanaan haji yang mencakup pendidikan mengenai rukun, persyaratan, wajib, dan sunnah haji, serta hal – hal yang dilarang selama pelaksanaan ibadah haji tersebut.
“Umumnya, manasik haji dilaksanakan antara 8 sampai dengan 12 minggu sebelum berangkat ke tanah suci dengan dipandu oleh ustadz, ustazah, dan muthowif. Hal tersebut bertujuan untuk membantu para calon jamaah haji agar memahami tata cara dan alur ibadah haji sebelum melakukan ibadah sakral yang akan dilaksanakan setiap bulan Dzulhijjah,” terang H.Ashuri.
Sebelum berangkat ibadah haji, calon jamaah haji juga perlu mempelajari budaya, bahasa, dan kondisi alam di Arab Saudi.
“Selain dari pada itu, para calon jamaah haji juga harus memahami urutan manasik haji, ini merupakan salah satu perbekalan penting saat melaksanakan ibadah haji di tanah suci nantinya.
Adapun Urutan Manasik Haji menurut H.Ashuri, A.MD yang harus diingat oleh para calon jamaah haji dari awal sampai akhir dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Melakukan ihram;
Ihram adalah hal yang utama dalam urutan manasik haji. Ihram merupakan rukun haji yang wajib dilakukan dan dipenuhi, yaitu dengan memakai pakaian serba putih tanpa jahitan bagi laki-laki dan menutup seluruh aurat kecuali wajah dan telapak tangan bagi perempuan.
2. Wukuf di Arafah;
Urutan manasik haji berikutnya adalah wukuf di Arafah dengan rentang waktu wukuf dimulai pada waktu dzuhur tanggal 9-10 Dzulhijjah. Calon jamaah haji akan melaksanakan wukuf di siang hari hingga setelah maghrib atau malam hari menjelang subuh. Jamaah haji dianjurkan memperbanyak doa dan ibadah kepada Allah SWT.
2. Thawaf ifadah;
Urutan manasik haji berikutnya dilanjutkan dengan bertolak menuju area Ka’bah untuk melaksanakan thawaf ifadah. Jamaah haji membaca niat terlebih dahulu kemudian berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali sambil membaca talbiyah dan thawaf ifadah dimulai pada tengah malam tanggal 10 Dzulhijjah hingga kapan saja. Namun, lebih utama dilaksanakan pada hari-hari tasyrik.
3.Sa’i;
Sa’i menjadi urutan manasik haji setelah calon jamaah haji melaksanakan thawaf ifadah. Sa’i dilakukan dengan berlari-lari kecil dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah. Sa’i ini dimulai dengan membaca niat lalu dari Bukit Shafa menuju lampu hijau pertama dengan berjalan kaki biasa. Dari lampu hijau pertama ke lampu hijau kedua, calon jamaah haji akan berlari-lari kecil hingga menuju Bukit Marwah dengan berjalan kaki.
Dalam urutan manasik haji, perjalanan Sa’i sendiri dilakukan sebanyak tujuh kali bolak-balik antara dua bukit itu dan diakhiri di Bukit Marwah.
4. Mabit di Muzdalifah;
Mabit, atau menginap di Muzdalifah, dimulai setelah waktu maghrib hingga terbit fajar pada tanggal 10 Dzulhijjah. Setelah itu, jamaah haji dapat meninggalkan Muzdalifah ketika masa mabit sudah lewat tengah malam. Selama pelaksanaan mabit, jamaah haji dapat mengumpulkan kerikil sebanyak 49 butir atau 70 butir, dan kerikil itulah yang nantinya digunakan untuk melempar jumroh.
5. Melempar Jumroh Aqabah;
Urutan Manasik Haji ini, adalah melempar Jumroh Aqabah sebanyak tujuh kali. Pelaksanaanya pada tanggal 10 Dzulhijjah. Saat pelaksanaannya, jamaah haji tidak boleh melempar tujuh kerikil sekaligus, tetapi melemparnya satu per satu.
6. Mencukur rambut;
Setelah melempar jumroh aqabah, Sahabat akan melaksanakan cukur rambut minimal tiga helai. Jamaah haji juga diperbolehkan jika memang ingin menggunduli rambutnya.
7. Melempar tiga jumroh;
Urutan manasik haji berikut ini, adalah melempar tiga jumroh pada hari tasyrik, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Di sini terdapat tiga lokasi, yakni Jumroh Ula dekat arah Haratullisan, Jumroh Wusto yang berada di antara lokasi Jumroh Ula dan Jumroh Aqabah, dan Jumroh Aqabah yang berada di perbatasan Mina dan Mekkah.
Prosesi melempar batu ke tiga lokasi jumroh itu harus berurutan, karena jamaah haji wajib melakukan dari awal jika tidak mengikuti urutan tersebut. Sementara bila jamaah sakit, maka lempar jumroh bisa diwakilkan dengan syarat masih berada pada hari tasyrik.
8. Mabit di Mina;
Mabit di Mina adalah urutan manasik haji berikutnya pada malam 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Jika melempar tiga jumroh sudah dilakukan maka boleh untuk meninggalkan Mina atau Nafar, baik Nafar Awal maupun Nafar Tsani. Nafar awal adalah menginap selama dua malam di Mina, sementara Nafar Tsani bermalam selama tiga malam di Mina.
9. Thawaf wada;
Urutan manasik haji berikut ini adalah thawaf wada atau thawaf perpisahan yang akan dilaksanakan pada saat jamaah akan meninggalkan Kota Suci Mekkah. Dimana jamaah tidak diperkenankan menginap lagi di hotel setelah thawaf wada, kecuali untuk menunggu bus dan mengambil barang-barang. Jika jamaah perempuan sakit, jamaah tidak wajib melaksanakan thawaf wada dan tidak dikenai denda.
10. Tahalul;
Urutan manasik haji yang terakhir adalah tahalul—bila semua prosesi dari awal sudah dilaksanakan, berarti seorang jamaah haji sudah terbebas dari ihramnya. Tahalul terbagi menjadi tahalul pertama dan kedua.
Tahalul pertama menandakan jamaah haji sudah melaksanakan tiga macam urutan haji seperti melempar Jumroh Aqabah dan mencukur rambut. Kedua, saat jamaah haji sudah melaksanakan thawaf ifadah, sa’i, dan mencukur rambut. Ketiga, jamaah haji sudah melaksanakan thawaf ifadah, sa’i, dan melempar Jumroh Aqabah.
Sementara tahalul kedua dilakukan ketika jamaah haji sudah melakukan tiga urutan haji seperti melempar Jumroh Aqabah, cukur rambut, thawaf ifadah, dan sa’i.
Demikian secara rinci dijelaskan H.Ashuri, A.MD, urutan manasik haji yang perlu diketahui oleh jamaah haji sebelum melaksanakan ibadah haji di tanah suci.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang diperoleh dari pihak panitia pelaksana kegiatan manasik haji ini, masing -masing peserta berasal dari lembaga pendidikan Islam dengan kloter sebagai berikut:
Kloter I
PAUD Terpadu Qurrota A’yun
Kloter 2
PAUD Terpadu Qurrota A yun
Kloter 3
PAUD Terpadu Qurrota A’yun
SDIT Air Rami (Pi)
Kloter 4
PAUD Terpadu Cinta Bunda
TK Dharma Pratama
Kloter 5
TK Negeri Pembina Ipuh
Kloter 6
PAUD Terpadu Puti Bungsu
Kloter 7
TKF Flamboyan PAUD Terpadu Melati Makmur
Kloter 8
TK Negeri Tanjung Jaya
Kloter 9
PAUD Terpadu Bakti Nusa
Kloter 10
PAUD Terpadu Teratai Indah
PAUD Terpadu Kasih Bunda
Kloter 11
PAUD Terpadu Harapan Bunda
PAUD Terpadu Mutiara Bunda
PAUD Terpadu Lestari
Kloter 12
PAUD Terpadu Tunas Baru
PAUD Terpadu Cinta Ibu
SDIT Ipuh (P)
Kloter 13
SDIT Ipuh (Pa)
Kloter 14
SDIT Air Rami (Pa)
Kloter 15
SMP IT (Pi)
SMPN (Pi
Kloter 16
SMPIT (Pa)
SMPN(Pa)
Kloter 17
MAN 1 Mukomuko
Kloter 18
Majlis Ta’ lim Kecamatan Ipuh
Kloter 19
Calon Jamaah Haji.
(AS).